Dengan rujukan al-Qur`an surat al-maidah ayat 90 sebgai berikut: Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah [434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
67% found this document useful 3 votes6K views14 pagesOriginal TitleTEKS Syarhil Quran tema 1 dan 3 1.docxCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 3 votes6K views14 pagesTEKS Syarhil Quran Tema 1 Dan 3Original TitleTEKS Syarhil Quran tema 1 dan 3 1.docxJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
teksSYARHIL putra "REMAJA ISLAM BERWAWASAN MODERN". Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,yang telah melimpahakan rahamat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul diacara yang baik ini, yaitu MTQ di Kec. Sabak Auh.Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,yang telah melimpahakan rahamat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul diacara yang baik ini, yaitu MTQ di Kec. Sabak Auh. Sholawat dan salam kita haturkan kepada ananda dari Abduloh, buah hatinya Siti Aminah, intanya umat islam, yaitu Nabi besar MUHAMMAD SAW. Semoga kita senantiasa untuk menjadi umat yang setia sampai akhir zaman nanti. Amin… amin…. yaaaa robal alamin Yang kami hormati dewan hakim Hadirin walhadirot rohimakomullah Dalam menghadapi masa depan remaja yang lebih baik, yang sangat menentukan adalah ilmu pengetahuan, apa lagi kehidupan dizaman sekarangan ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih. Berbagai masalah yang dihadapi semakin kompliks dan rumit yang semuanya ini memerlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan dalam. Apa bila anak-anak yang lemah ilmunya tidak menyeyam pendidikan dengan baik, lantas bagai mana menggapai masa depan yang lebih cerah dalam menghadapi zaman yang penuh tantangan ini, Jika hendak mengenal orang yang mulia Lihatlah kepada kelakuan dia Jika hendak mengenal orang yang berilmu Bertanya dan belajar tidaklah jemu Izinkan kami untuk melanjutkan Dengan membawa syarahan Al-Qur’an Yang berjudul “REMAJA ISLAM BERWAWASAN MODERN” Reformasi telah berubah segala gaya hidup menjadi trend masa kini, kemajuan teknologi yang sangat pesat. Hal ini merupakan salah satu ciri zaman era globalisasi, merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman ini. Mari kita dengar, firman Allah SWT, THAAHAA ayat 114, yang sekaligus sebagai landasan normative syarah kami, yang akan dilantunkan oleh koriah kami yang berbunyi 114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari alima – ya’lamu yang berarti tahu atau wawasan. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang wawasan dengan kata knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Kita sudah banyak tahu, kita sudah sering mendengar, atau membaca mengenai era globalisasi. Salah satu aspek positif adalah terbukanya jalur komunikasi dan informasi yang sangat luas dan hampir tak berbatas. Rekan-rakan tentu sudah sering mendengar orang bicara mengenai internet, homepage, G mail, dll. Kecanggihan teknologi ini sangat membantu kita mendapatkan informasi dengan sangat cepat, tepat dan akurat. Begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dan ketahui melalui jaringan internet, yan gsemuanya semata-mata bergantung kepada kemauan kita untuk menekuni manfaat fasilitas ini. Didalam era globalisasi, kita juga dapat melihat adanya perubahan-perubahan ke arah perdagangan bebas, yang nantinya akan memperlancar kegiatan bisnis, dan transportasi antar negara. Jeff Zeleski, seorang pakar komunikasi dunia dalam bukunya “Spiritualitas Cyberspace” menyatakan Jaman sekarang ini, bekembangya dunia Informasi dan komunikasi sudah sampai pada tahap yang menghiraukan, konsekuensinya ncik-ncik. Satu sisi melahikan nilai-nilai nan elok dan bisa mengangkat taraf hidup umat manusia. Tapi pada sisi lain tuan puan, bekembangnya informasi baik lewat koran, tv, radio. Kalaulah tidak dibungkus dengan nilai-nilai budaya nan merujuk pada agama, hanya akan melahirkan keresahan, kerusakan, bahkan kehancuran bagi kita semua. Lantas timbulah pertanyaanya ? Sebagai remaja muslim, bagaimana seharusnya sikap seorang remaja muslim, untuk mempersipkan dri dalam mengadapi tentangan yang akan kami hadapi dalam era globalisasinanti ? Dan bagai mana seorang remaja muslim, dapat tetap mempertahkan nilai-nilai islam dalam dirinya ? lantas . Apakah yang seharusnya diperbuat oleh seorang remaja muslim, untuk selalu berjalan dijalan Allah, sambil menyesuikan diri dengan perubahan zaman ini ? Dengan melihat uraian sebelumnya ,nampak jelas bagaimana kedudukan ilmu dalam ajaran islam. AL qur’an telah mengajarkan bahwa ilmu dan para ulama menempati kedudukan yang sangat terhormat, sementara hadis nabi menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dari sini timbul permasalahan apakah segala macam Ilmu yang harus dituntut oleh setiap muslim dengan hukum wajib, atau hanya Ilmu tertentu saja ?. Hal ini mengemuka mengingat sangat luasnya spsifikasi ilmu dewasa ini. Pertanyaan tersebut di atas nampaknya telah mendorong para ulama untuk melakukan pengelompokan ilmu menurut sudut pandang masing-masing, meskipun prinsip dasarnya sama , bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah SWT, maka wajib bagi manusia untuk menuntut ilmu yang terkaitkan dengan tata cara tersebut, seprti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji ,mengakibatkan wajibnya menuntut ilmu tentang hal-hal tersebut . Demikianlah nampaknya semangat pernyataan Syech Zarnuji, akan tetapi sangat di sayangkan bahwa beliau tidak menjelaskan tentang ilmu-ilmu selain “Ilmu Perbuatanl” tersebut lebih jauh di dalam kitabnya. Dalam menghadapi dan menyongsong era globalisai ini, setiap remaja harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, remaja muslim harus mampu berbicara diforum internasional, dan ini hanya bisa dilakukan dengan bekal ilmu yang cukup, Pada usia kita yang masih muda ini, selagi kita mempunyai banyak waktu dan kesempatan, janganlah sampai menyia-nyiakan diri kita, ambillah manfaat sebanyak-banyaknya dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkatkan perstasi akademis kita, bekali diri, agar nanti kita semakin siap untuk menjawab tantangan era yang modern ini. Sebagai remaja dan pemuda generasi penerus bansa, kita harus berwaspada terhadap dampak negative yang terbawa akibat zaman ini. Kewaspadaan ini akan tercapai apa bila kita mempunyai iman dan takwa yang kokoh. Kita wajib mendalami ilmu agama dan mengamalkan sebaik-baiknya. Jadi, sekarang semuanya tergantung kepada kita, akankah kita pasrah begitu saja dalam menyongsong era modern ini ? akankah kita menjadi generasi yang hanya mampu berdiam diri saja, menyaks ikan setiap orang berlomba-lomba dalam kemajuan ? apakah kita akan membiarkankan diri kita terlindas oleh kemajuan, sehingga kaum kita menjadi kaum terbelakang ? apakah kita akan terbawa oleh dampak negatif dari perubahan tersebut ? Marilah kita renungkan firman Allah, dalam Ar-Ra’d ayat 11 “ Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu berusaha merubah nasibnya sendiri” Dapat kami simpulakan bahwa, remaja adalah tongkat maju mundurnya suat Negara. Unuk itu, kepada pemerintah, ulam dan umaroh mari ! lebih kita dekatkan para remaja pada Al-Qur’an dan hadis, agar terciptanya remaja yang beretika, bermoral, remaja yang berkualitas, remaja yang mempu berkarya, bukan remaja yang hanya bisa bergaya dan tidak bermoral. SELAMATKAN NEGRI, JIWA, BANGSA, DAN AGAMA.
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى اَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْن, سَيِّدِنَا وَ مَوْلَانَا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْن، امّا بعد.. Para hadirin yang berbahagia, Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita memanjatkan puji serta syukur kita kepada Allah SWT, tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang tak pilih kasih tak pandang sayang, yang nikmatnya tak terhitung tak terbilang, yang dengan nikmat tersebut kita sama-sama bisa berkumpul di tempat ini, bertatap muka beradu pandang. Kemudian Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada putra gurun pasir, yang pada subuh senin dia lahir, patung-patung disekitar ka’bah jatuh tersungkir, yaitu nabi Allah yang terakhir, siapa lagi kalau bukan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan kerabat beliau ila yaumil mashir. Abu A’la Al-Maududi dalam bukunya the prophet of islam, mengatakan he is the only one example, rasul SAW. merupakan contoh yang paling lengkap, dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia. Kebesaran sifat rasul serta keberhasilan beliau dalam memimpin negara telah tercatat dengan indah dan rapi dalam sejarah peradaban manusia, sehingga wajar, kehebatan beliau diabadikan oleh Michael heart dalam bukunya ’the one hundred ranking of the most influenting person in history.’’ Seratus orang yang sangat berpengaruh dalam sejarah” dia menempatkan Nabi Muhammad SAW pada ranking yang pertama. Kebesaran sifat rasul sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu merubah masyarakat biadab menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi satu, yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah Allah ta’ala. Mengingat keberhasilan beliau dalam memimpin, maka pada kesempatan ini kami akan membawakan sebuah syarahan yang berjudul “ Kepemimpinan dalam Konsep Islam” yang akan diawali dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا Artinya “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS. Al-Ahzab 21. Hadirin yang berbahagia… Ayat tersebut menginformasikan sekaligus menegaskan kepada kita, sungguh pada diri rasulullah itu terdapat uswatun hasanah bagi kita. Rasul merupakan figur yang luhur, contoh yang tinggi yang harus diikuti dengan sepenuh hati, baik perkataan maupun perbuatannya. Demikian penegasan Imam Ali Ash-Shobuni dalam Shofwatut Tafasir’’. Dari ayat tadi dapat diambil kesimpulan bahwa rasulullah saw. merupakan figur yang paling patut kita teladani, termasuk dalam hal kepemimpinan. Sebab beliau SAW. merupakan sosok seorang pemimpin ideal yang sangat berhasil dalam sejarah dunia, bahkan menjadi rahmatan linnas rahmat bagi manusia dan rahmatan lil’alamin rahmat bagi alam Hadirin yang kami hormati… Pada dasarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kepemimpinannya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW yang maknanya sebagai berikut “Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Ingatlah! Bahwa kalian adalah sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya,” Al-Hadits. Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 empat sifat dalam menjalankan kepemimpinannya sebagaimanana sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, yakni 1. Siddiq yang arti jujur, sehingga ia dapat dipercaya oleh orang-orang yang dipimpinnya, 2. Tabligh yang arti menyampaikan, atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi, 3. Amanah yang arti dapat dipercaya, atau bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya, 4. Fathanah yang arti cerdas, yaitu kecakapan dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya. Selain itu, juga dikenal ciri pemimpin Islam dimana Nabi Saw pernah bersabda “Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut”. Oleh sebab itu, pemimpin hendaknya ia melayani, bukan dilayani, serta menolong orang untuk maju. Dr. Hisham Yahya Altalib 1991 55, mengatakan ada beberapa ciri penting yang menggambarkan kepemimpinan Islam yaitu Pertama, Setia kepada Allah. Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat dengan kesetiaan kepada Allah; Kedua, Tujuan Islam secara menyeluruh. Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup kepentingan Islam yang lebih luas; Ketiga, Berpegang pada syariat dan akhlak Islam. Pemimpin terikat dengan peraturan Islam, dan boleh menjadi pemimpin selama ia berpegang teguh pada perintah syariah. Dalam mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islam, khususnya ketika berurusan dengan golongan oposisi atau orang-orang yang tak sepaham; Keempat, Pengemban amanat. Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah Swt., yang disertai oleh tanggung jawab yang besar. Al-Quran memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk Allah dan menunjukkan sikap yang baik kepada pengikut atau bawahannya. Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ “Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” QS. al-Hajj 41 Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya prinsip-prinsip dasar dalam kepemimpinan Islam yakni Musyawarah, keadilan, dan kebebasan berfikir. Secara ringkas kami ingin mengemukakan bahwasanya pemipmpin islam bukanlah kepemimpinan tirani dan tanpa koordinasi, tetapi ia mendasari dirinya dengan prinsip-prinsip Islam. Bermusyawarah dengan sahabat-sahabatnya secara obyektif dan dengan penuh rasa hormat, membuat keputusan seadil-adilnya, dan berjuang menciptakan kebebasan berfikir, pertukaran gagasan yang sehat dan bebas, saling kritik dan saling menasihati satu sama lain sedemikian rupa, sehingga para pengikut atau bawahan merasa senang mendiskusikan persoalan yang menjadi kepentingan dan tujuan bersama. Pemimpin Islam bertanggung jawab bukan hanya kepada pengikut atau bawahannya semata, tetapi yang jauh lebih penting adalah tanggung jawabnya kepada Allah Swt. selaku pengemban amanah kepemimpinan. Kemudian perlu dipahami bahwa seorang muslim diminta memberi nasihat bila diperlukan, sebagaimana hadits Nabi SAW. dari Tamim bin Aws meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW. pernah bersabda”Agama adalah nasihat.” Kami berkata “kepada siapa?” Beliau menjawab” Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin umat Islam dan kepada masyarakat kamu.” Dewan Hakim yang kami muliakan, Hadirin yang berbahagia… Sebagai akhir dari syarahan ini, dapat kami simpulkan bahwa seorang pemimpin adalah pengemban amanah. Oleh sebab itu, pemimpin harus bercermin dan mengambil cara dan strategi rasul dalam memimpin dan mengemban amanah. yaitu selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlakul karimah dalam memimpin. Seperti inilah pemimpin yang kita harapkan, mudah-mudahan dimasa yang akan datang bisa kita dapatkan, agar masyarakat kita bisa mapan penuh dengan keridhaan Tuhan. Amiin yaa rabbal alamiin… Demikian syarahan Qur’an yang dapat kami sampaikan. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته. Source;
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 154: Merenungi dan Meneladani Spirit Hari Pahlawan. Bulan November memiliki memori tersendiri bagi bangsa Indonesia. Jika pada Bulan Oktober tepatnya 22 Oktober kita memperingati Hari Santri, maka 10 November kita memperingati Hari Pahlawan. Peristiwa 10 November dilatari oleh pertempuran dahsyat antara Rakyat. 250 162 64 491 437 308 372 245