"Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya." (HR. Ahmad). Abud Darda' berkata, di antara bentuk kecerdasan seseorang adalah selektif dalam memilih teman berjalan, teman bersama, dan teman duduknya. Sebab teman itu boleh dikatakan adalah teman akrab.Foto: Mgrol120. (ILUSTRASI) Jenazah. REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Seorang pria berinisial AS (39 tahun) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di lantai tangga loteng rumahnya, di Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Peristiwa itu dilaporkan pada Selasa (12/12/2023), sekitar pukul 06.00 WIB.
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat." (HR. Abu Dawud (no.4833). Syaikh al-Albani menghasankannya, Ahmad (no.7968), dan at-Tirmidzi (no.2378).
Adanya teman dekat dalam kehidupan seseorang memang memiliki peranan yang penting dalam membangun karakternya. Bahkan Rasulullah shalallahu alaihi wassallam menjadikan teman sebagai patokan terhadap baik dan buruknya agama seseorang.
Hadis. "Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian." (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ahmad) Maksud hadis di atas adalah bahwa kualitas agama seseorang, baik dan buruknya, baik dari segi pemahaman maupun pengamalan, tergantung keadaan teman dekatnya.
Maksud hadits ini adalah bahwa kualitas agama seseorang, baik dan buruknya, baik dari sisi pemahaman dan pengamalan, tergantung keadaan sahabat dekatnya. Jika sahabatnya itu shalih, maka dia akan terkena imbas baiknya pada kehidupan dan kepribadiannya, begitu juga sebaliknya.